Lenong Bocah Reborn 2025 Hidupkan Kembali Semangat Budaya Betawi di TIM
Lenong Bocah Reborn 2025 tampil memukau di Teater Besar TIM, menghidupkan kembali komedi Betawi dan nostalgia layar kaca, dikemas dengan sentuhan modern dan pesan budaya yang kuat.
Sumber: beritajakarta.id
Jakarta — Setelah lebih dari dua dekade menghilang dari layar kaca, Lenong Bocah kembali hadir dalam format baru yang lebih segar dan penuh nostalgia. Bertajuk “Lenong Bocah Reborn 2025”, pertunjukan ini digelar di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa malam, 18 Februari 2025.
Acara ini merupakan hasil kolaborasi antara Dinas Kebudayaan DKI Jakarta dan Yuma Production, yang bersama-sama menghidupkan kembali salah satu warisan budaya Betawi yang sempat berjaya di era 1990-an.
Panggung Budaya yang Kembali Bersuara
Mengusung judul “Reuni dan Pengantin Sunat”, Lenong Bocah Reborn 2025 menghadirkan perpaduan unik antara nuansa klasik dan sentuhan kekinian. Para penonton disuguhi hiburan khas Lenong Betawi modern, yang dibalut dengan komedi cerdas dan kritik sosial ala Betawi.
Deretan artis ternama seperti Ruben Onsu, Chika Waode, Mellisa Grace, Noval Kurnia, hingga Zeezee Shahab turut meramaikan panggung. Sementara itu, kehadiran para mantan pemain Lenong Bocah versi awal seperti Erwin Efendi, Oki Lukman, dan Vita Djaja, menambah atmosfer nostalgia yang kuat.
Pertunjukan ini disutradarai oleh Aditya Gumay, dengan Shannelom Yuma sebagai produser. Yuma menegaskan bahwa upaya menghadirkan kembali Lenong Bocah adalah bentuk dedikasi untuk menjaga warisan budaya dan memberi ruang bagi generasi muda mengenal identitasnya.
"Lenong Bocah sempat menghilang, padahal ini adalah medium budaya yang penting. Kami berjuang keras agar bisa kembali tampil, kali ini dengan format yang lebih segar namun tetap mempertahankan ciri khasnya,” ujar Yuma, dikutip dari beritajakarta.id.
Jejak Sejarah yang Menginspirasi
Lenong Bocah pertama kali dikenal publik lewat layar televisi pada tahun 1993 hingga 2000, sebagai tayangan anak-anak yang menyuguhkan hiburan berbasis budaya. Uniknya, para pemerannya adalah anak-anak yang membawakan lakon dengan logat Betawi kental, sarat pesan moral, dan nilai-nilai kehidupan.
Kini, Lenong Bocah Reborn tak hanya menjadi hiburan semata, tapi juga alat edukasi kultural yang relevan di tengah arus globalisasi.
Dukungan Pemerintah untuk Budaya Lokal
Plt Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Mochamad Miftahulloh Tamary, menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan pertunjukan ini. Menurutnya, Lenong Bocah bukan sekadar nostalgia, tapi juga bagian dari strategi pelestarian budaya dalam menyambut lima abad Jakarta.
"Lenong Bocah bukan hanya hiburan. Ia membawa nilai-nilai luhur budaya Betawi dan menjadi bagian penting dalam pembangunan karakter generasi muda,” tegasnya.
Ia menambahkan, Jakarta sebagai kota yang tengah bertransformasi menuju top 20 kota global, harus mampu maju tanpa meninggalkan akar budaya.
“Mari kita tunjukkan kepada dunia, Jakarta adalah kota yang kaya seni dan budaya. Kota yang berani maju tanpa melupakan jati diri,” pungkas Miftahulloh.
Komentar
Posting Komentar